Indonesia Fashion Week 2025: KAI Dorong UMKM dan Fesyen Ramah Lingkungan
1 min read

Indonesia Fashion Week 2025: KAI Dorong UMKM dan Fesyen Ramah Lingkungan

Jakarta, 29 Mei 2025 — PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali memperlihatkan dukungannya terhadap pemberdayaan UMKM sekaligus mengangkat tren fesyen ramah lingkungan di Indonesia Fashion Week (IFW) 2025. Kegiatan yang berlangsung dari 28 Mei hingga 1 Juni 2025 di Jakarta Convention Center ini menjadi platform strategis bagi KAI untuk menggabungkan kreativitas dan keberlanjutan.

KAI menampilkan empat UMKM binaan dari Daop 1 Jakarta dan Daop 2 Bandung yang memamerkan produk khas yang memadukan budaya lokal dan prinsip keberlanjutan dalam produksi mereka. Produk yang ditampilkan tak hanya bernilai seni tinggi, tapi juga mengedepankan aspek ramah lingkungan.

“Salah satunya adalah Oniete Fashion dari Daop 1 Jakarta yang menampilkan tas kulit dari olahan domba, sapi, dan kambing yang dikombinasikan dengan wastra tradisional Indonesia, menciptakan desain modern yang unik dan eksklusif. Tenun Darla juga berfokus pada pemberdayaan penenun di Sumba Timur serta menyisihkan hasil penjualannya untuk literasi anak-anak di daerah tersebut,” jelas EVP Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji.

Selain itu, Kang Kulit dari Bandung memadukan teknik produksi manual dan digital untuk menjaga kelangsungan industri kulit lokal Sukaregang, sementara KainLokal mengolah limbah kain menjadi aksesori busana kasual yang ramah lingkungan.

Agus menegaskan, partisipasi KAI di IFW 2025 adalah wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung UMKM dan fesyen berkelanjutan, yang sejalan dengan upaya KAI dalam menerapkan inovasi ramah lingkungan di layanan transportasinya.

“UMKM adalah tulang punggung perekonomian dan juga agen perubahan budaya yang inovatif. KAI ingin mendorong sektor ini agar tetap berkembang sekaligus memperkuat semangat sustainability,” ujar Agus.

Berbagai inisiatif berkelanjutan KAI seperti penyediaan water station di stasiun, teknologi face recognition, dan fitur carbon footprint di aplikasi Access by KAI, menunjukkan bagaimana KAI mengintegrasikan teknologi dan kesadaran lingkungan dalam layanan transportasinya.

“Dengan memberdayakan UMKM dan mengusung inovasi hijau, KAI percaya transportasi publik bisa menjadi bagian dari fesyen berkelanjutan yang inklusif dan mendukung SDGs,” tutup Agus. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *